Tips Menghadapi Anak yang Mudah Marah
Temperamen merupakan pola kebiasaan setiap orang yang tak terlepas pertimbangan biologisnya. Beberapa pakar berpendapat agar orangtua jangan terlalu cepat melabeli anak ’sulit’ karena dapat mempengaruhi interaksi antar orangtua dan anak.Temperamen dipengaruhi oleh dua faktor. Yaitu, faktor internal yang diturunkan dari sifat kedua orangtua atau keadaan emosi ibu saat hamil ikut mempengaruhi temperamen anak. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan pola pengasuhan.
Temperamen secara garis besar dibagi menjadi tiga perilaku, yaitu easy child (mudah), slow-to-adopt (lamban) dan difficult (sulit). Perlu dipahami oleh orangtua bahwa tidak ada hal yang salah atau benar dalam menilai temperamen anak. Meski anak tergolong bertemperamen sulit, sebaiknya orangtua jangan pesimis. Faktor eksternal lebih banyak mempengaruhi perkembangan psikologis anak. Oleh sebab itu, orangtua perlu memahami dan menerima dulu kondisi anak sebelum menentukan pola pengasuhan dan pendidikan anak.
Berikut adalah tips menghadapi anak yang mudah marah:
1. Fasilitasi anak dengan berbagai aktifitas, misal: bermain air, bercerita, bersepeda dsb.
2. Kenali tanda-tanda perkembangan intensitas anak. Misalnya anak mengerutkan alis tanda kesal, membanting mainan tanda frustasi.
3. Bantu anak belajar mengenali tanda-tanda tersebut
4. Gunakan sense of humor ketika anak mulai menunjukkan tanda kesal atau intensitas tinggi. Misal, “Wah anak mama mengerutkan alis nih, nanti cepat keriput lho kayak Oma.”
5. Ajarkan bagaimana mengatur waktu untuk relaks atau istirahat
6. Hindari ‘memancing’ reaksi anak, berikan ketenangan dan rasa nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar