Sabtu, 12 Februari 2011

Tidak pernah kalah

Tidak Pernah Kalah Sampai Berhenti

Tidak pernah kalah sampai kita berhenti Jika kita percaya (atau bahkan menganggap) bahwa setiap peristiwa dalam hidup mempunyai suatu tujuan, kita akan belajar dari kekecewaan. Kita di dunia bukan untuk dihukum, melainkan untuk dididik.
Ketika kita melamar pekerjaan yang sangat kita inginkan setelah melakukan beberapa kali tes dan wawancara, ternyata kita tidak diterima. Ketika kita jatuh cinta kepada seseorang, dan ternyata orang itu jatuh cinta kepada orang lain. Ketika kita sudah belajar dalam menghadapi ujian, ternyata hasil ujiannya tidak memuaskan. Merasakan kegagalan demi kegagalan pasti menyisakan kekecewaan pada hati kita. Ketika hal-hal ini terjadi, kita mempunyai beberapa pilihan. Kita dapat:
• Bertanya pada diri sendiri, ”Mengapa kejadian buruk selalu menimpaku?” Hal ini menyebabkan kita mengasihani diri, suatu pilihan bagi pencundang. Saat kita mengasihani diri sendiri, kita tidak pernah melakukan apa pun untuk memecahkan masalah.
• Berkata pada diri sendiri, ”Ini bukan salahku.” Ini alasan lain untuk tidak melakukan sesuatu. Sekalipun bukan kesalahan kita, pertanyaannya ialah, “Apa yang akan kau lakukan mengenai hal itu?”
• Bertanya pada diri sendiri, “Apa yang dapat aku pelajari dari hal ini?” Dengan ini kita dapat segar kembali. Kita bertanya, “Apa yang aku pelajari? Apa lagi yang dapat aku lakukan? Siapa yang dapat membantuku?” Lalu kita mempunyai rencana untuk melakukan suatu hal lebih baik lain kali. Kita tidak pernah kalah sampai kita berhenti.
Jadi, jika mengalami kekecewaan… sekarang sudah tahu apa yang harus kita tanyakan bukan?

1 komentar:

Label

Blog Archive

Connect With Us

Instructions

Recomended

Label

Pengikut

About Me

Foto saya
yogyakarta, DIY, Indonesia
ayo belajar
Powered By Blogger

ARJUNA BELAJAR

belajar adalah mencari pengetahuan

Blog Archive

Cari Blog Ini

Pages